Poker Online

Kamis, 13 Februari 2020

WNI Eks ISIS Berstatus Stateless


WNI Eks ISIS Berstatus Stateless

Rana Informasi, Jakarta - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengatakan jika 689 masyarakat negara Indonesia (WNI) bekas ISIS sekarang dengan status stateless atau tanpa ada kewarganegaraan. Masalahnya mereka membakar paspor atas keingannya sendiri.
Baca Juga : Akibat Virus Corona Jumlah Penerbangan Hingga 30 Persen
"Telah disebutkan (689 WNI bekas ISIS), stateless," kata Moeldoko di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (13/2/2020).

Menurutnya, hilangnya status kewarganegaraan mereka sudah sesuai UU mengenai Kewarganegaraan. Dimana, status kewarganegaraan langsung hilang demikian beberapa WNI bekas ISIS membakar paspornya.

"Ya sebab mereka sendiri yang menyatakn jadi stateless. Pembakaran paspor ialah satu tanda," tutur Moeldoko.

Dalam rapat terbatas waktu lalu, Presiden Joko Widodo atau Jokowi serta beberapa menteri berkaitan ikut mengulas masalah UU Kewarganegaraan. Sesaat WNI bekas ISIS yang masih mempunyai paspor, akan diverifikasi terlebih dulu.
CASINO ONLINE INDONESIA
Sesudah proses verifikasi, baru pemerintah akan tentukan kepastian status beberapa WNI bekas ISIS. Terhitung, menahan mereka masuk ke Indonesia.

"Itu barusan masuk dalam verifikasi. Jangan cepat-cepat menjelaskan disana, hasil verifikasi akan tentukan," jelas Moeldoko.

Awalnya, pemerintah putuskan tidak untuk memulangkan 689 WNI bekas anggota Islamic State of Iraq and Syria (ISIS). Ketetapan itu diambil selesai Presiden Jokowi mengadakan rapat terbatas bersama dengan beberapa menteri berkaitan, Selasa (11/2/2020).

"Pemerintah tidak ada gagasan memulangkan teroris. Serta tidak memulangkan FTF (Foreign Terrorist Fighters) ke Indonesia," kata Menko Polhukam Mahfud Md selesai rapat di Kompleks Istana Kepresidenan Bogor Jawa Barat, Selasa (11/2/2020).

Menurutnya, 689 WNI bekas ISIS itu sekarang ada di Suriah, Turki, serta beberapa negara yang lain yang terjebak FTF. Ketetapan itu diambil dengan beberapa alasan, diantaranya yaitu untuk jaga keamanan 267 juta rakyat Indonesia.

Sumber : Liputan6


EmoticonEmoticon